![]() |
Booth Indonesia Banyak dikunjungi Pengunjung Pameran |
Pengusaha
UKM Indonesia dari Kalimantan Barat dan Jepara mengikuti Pameran Internasional Sarawak Timber
& SME’s EXPO 2015 di Borneo
Convention Centre Kuching (BCCK), dari tanggal 17 – 20 April 2015 yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Sarawak melalui Sarawak Timber
Industry Development Corporation (STIDC) dan bekerja sama dengan Kementerian
Pembangunan Industri Sarawak (Ministry Of
Industrial Development – MID). Pameran yang bertemakan ” Towards Sustainable Industries” menampilkan
berbagai macam jenis produk perkayuan, furniture, mebel, kerajinan kayu, dan produk
industri & manufaktur lainnya yang berbahan dasar kayu. Selain produk kayu,
pameran ini juga digabungkan dengan pameran produk-produk hasil UKM (Usaha
Kecil Menengah), mulai dari produk makanan & minuman, kerajinan tangan,
produk kecantikan-kesehatan, busana-garment, industri rumah tangga dan
percetakan skala kecil-menengah.
Jumlah booth pada
pameran ini sebanyak 400 untuk 181 peserta pameran selain diikuti oleh
perusahaan lokal dan beberapa perusahaan kayu terbesar di Sarawak serta berbagai
instansi perindustrian & perdagangan Sarawak juga dari Sabah dan
Semenanjung dan pihak perbankan, Pemerintah Sarawak juga mengundang peserta
dari luar negeri yang diikuti oleh Indonesia, Jepang, China, Korea Selatan, Vietnam
dan India.
Booth Indonesia
menampilkan produk-produk UKM dari Kalimantan Barat pada kesempatan ini KJRI
Kuching menfasilitasi 10 (sepuluh) pengusaha,
dan juga diikuti 2 Pengusaha Furniture/Meubel dan Art Home Interior dari Jepara
yang diundang langsung oleh panitia pameran yaitu ELS ARTSINDO D’HOUSE OF ART, HAWAWINATA Designer Interior. Pengusaha UKM dari Pontianak, Singkawang dan Sambas (Kalimantan
Barat) menampilkan beberapa produk hasil industri kecil menengah, seperti Kain
Tenun Songket Sambas, Tas dari Kulit Kayu Kapuak, Kain Batik tulis, Kerajinan
Manik-manik, Busana-busana muslim &
Kebaya pengantin, makanan-minuman ringan, kerajinan dari kulit kelapa
dan kulit kerang, tikar bidai dari rotan dan kulit kayu.
![]() |
Konsul Jenderal RI mendampingi Menteri Pembangunan Industri Sarawak dan tamu-tamu VVIP mengunjungi Booth Furniture jepara Indonesia |
Pengusaha Meubel
dan Furniture dari Jepara, salah satunya adalah ELS ARTSINDO D’HOUSE OF ART
menampilkan 18 (delapan belas) set furniture berkualitas ekspor dan eksklusif
dengan motif ukiran Jepara dengan bahan kulit dan kain pilihan, sebagian lagi dengan
model dan desain Italy, antara lain set meja makan, set sofa dan meja tamu, set
meja & kursi kantor, set tempat tidur dan meja rias, set kursi pelaminan
pengantin, set lemari baju dan set meja pertemuan. Selain itu, perusahaan HAWAWINATA Designer Interior juga
menampilkan beberapa design ruangan beserta furniture dari ukiran Jepara.
![]() |
Tuan Yang Terutama (Gubernur) Sarawak, Tun Abdul Taib Mahmud beserta isteri, bersama Menteri Pembangunan Industri dan Menteri lainnya mengunjungi Booth Furniture Jepara |
Pembukaan Pameran
dilakukan oleh Menteri Pembangunan Industri dan Fasilitas Umum Sarawak, Datuk
Amar Awang Tengah Ali Hassan mewakili Ketua Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan
Sri Adenan Satem yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran ini dapat
digunakan sebagai media strategis untuk berkolaborasi dari berbagai pelaku
usaha industri perkayuan di Sarawak, dan para usahawan kecil menengah untuk
meningkatkan pasar dan mempromosikan produk industri perkayuan dan UKM Sarawak.
Sektor industri
perkayuan Sarawak pada tahun 2014 mencatat nilai ekspor sebesar RM.7,3 milliar,
meningkat sebesar 1,3% dari tahun sebelumnya. Expor kayu Sarawak juga
memberikan kontribusi sebesar 36% dari total keseluruhan ekspor produk kayu
Malaysia dengan nilai eksport RM.20,5
milliar pada tahun yang sama. Industri Furniture Malaysia mencatat nilai ekspor
sebesar RM.6,3 milliar, dan menduduki ranking ke-8 sebagai negara pengekspor
furniture di dunia.
Malaysia dalam
Master Plan Pembangunan UKM tahun 2020 menetapkan beberapa target yaitu
pertumbuhan GDP sebesar 40% (tahun 2010 baru sebesar 32%), peluang kerja
sebesar 62% (tahun 2010 baru sebesar
59%) dan 25% dari total eksport produk UKM (tahun 2010 baru sebesar 19%).
Selain
industri kayu yang bahan bakunya berasal dari kayu alami hasil hutan asli,
Perusahaan SAMLING GROUP juga menampilkan produk-produk furniture dan material
bangunan yang diproduksi dari bahan baku kayu hutan produksi jenis kayu akasia,
yang memiliki kualitas dan ketahanan tidak kalah dari kayu hasil hutan asli. Pihak
STIDC juga mengundang Perusahaan dari ANJI BAMBOO RESEARCH AND DESIGN dari
China yang menampilkan berbagai macam produk dari bambu, antara lain
pakaian/busana dari bahan baku serat bambu, furniture/meubel dari bambu,
material bangunan, kerajinan tangan bambu, dan makanan & minuman dari bambu.
![]() |
Konsul Jenderal RI mengunjungi Booth Pengusaha UKM Indonesia |
Selama pameran berlangsung, booth Indonesia
mendapat kunjungan paling ramai dari seluruh booth yang ada di pavilion
internasional. Pada H-1, sebelum hari pembukaan, beberapa panitia pameran sudah
ada yang membeli beberapa produk UKM dan makanan-minuman yang baru ditata dan
disiapkan untuk pameran. Pada hari pertama pembukaan tanggal 17 April, hampir
separuh dari barang-barang pameran UKM tersebut langsung terjual, hingga
pengusaha UKM Kalimantan Barat harus menghubungi toko mereka di Pontianak dan
Singkawang untuk mengirimkan tambahan produk-produk mereka ke Kuching untuk
dijual keesokan harinya. Pada hari ke-3 pameran, beberapa booth Indonesia,
antara lain yang menjual makanan-minuman/snack dan tikar dari kulit kayu sudah
kehabisan produk mereka untuk dijual kepada pengunjung.
Pada tanggal 19 April 2015, Tuan Yang
Terutama Negeri (Gubernur) Sarawak Tun Abdul Taib Mahmud beserta isteri Toh
Puan Datuk Seri Ragad Kurdi bersama beberapa menteri senior Sarawak, datang
mengunjungi pameran tersebut. Pada saat kunjungan ke Pavillion Indonesia,
beliau berkesempatan membeli berbagai produk diataranya 6 buah kain songket
sambas, batik Singkawang, tikar bidai dari kulit kayu. Pada saat melihat
furniture Jepara, beliau sangat terkesan dengan keindahan dan kehalusan ukiran
kayu Jepara tsb dan menyampaikan kepada
Menteri Pembangunan Industri Sarawak Datuk Amar Awang Tengah Ali Hassan
bahwa beliau berminat untuk berkunjung ke Jepara untuk melihat sendiri industri
kayu ukiran, furniture dan mebel di Jepara. Hal tersebut akan ditindaklanjuti
oleh Menteri Pembangunan Industri Sarawak.
![]() |
Konsul Ekonomi YTY (Gubernur) Sarawak beserta isteri mengunjungi Booth Pengusaha UKM Kain Songket Sambat, Kalimantan Barat |
Total penjualan produk Indonesia selama
pameran 4 hari tersebut adalah sebesar RM.213.600 (Rp.767.600.000,-), dengan
perincian, penjualan produk UKM Kalimantan Barat sebesar RM.33.600,-
(Rp.117.600.000,-) dan penjualan produk furniture Jepara dari PT. ELS ARTSINDO
D’HOUSE OF ART sebesar RM.180.000,- (Rp.630 juta), dan dari 18 set furniture
yang dibawa, 80% sudah terjual pada saat pameran tersebut, dan sisanya akan
disimpan oleh pihak STIDC di showroom mereka sebagai produk display dan akan
dijual bagi yang berminat.
Selain total penjualan secara tunai tersebut, beberapa
order pemesanan barang diterima oleh
beberapa pengusaha UKM Kalimantan Barat, antara lain order pemesanan keripik
singkong pedas dari Singkawang, pemesanan Tas dari Kulit Kayu Kapuak dari
Pontianak, dan pemesanan kain songket sambas yang dipesan khusus oleh Tuan Yang Terutama Negeri (Gubernur) Sarawak Tun Abdul Taib
Mahmud sebanyak 3 lembar kain tenun songket Sambas.
Pameran ditutup secara resmi oleh Wakil
Menteri Pembangunan Industri, Datuk Julaihi Narawi yang menyampaikan total penjualan tercatat sebesar RM.800.0000
dan menarik potensil penjualan yang perlu ditindaklanjuti senilai RM.
94.000.000. Jumlah pengunjung yang datang ke pameran ini mencapai 10.371 orang.