\
Selamat datang di Blog Resmi Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching
Berita

Tingkatkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Bidang Ekonomi KJRI Kuching mengadakan Seminar Bisnis Forum dengan tema ”Peluang Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Ketenagakerjaan, antara Indonesia (Kalimantan Barat) dengan Sarawak"

Friday 29 August 20140 comments



Untuk meningkatkan derajat pemahaman mengenai dinamika hubungan bilateral dibidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia khususnya Kalimantan Barat dengan Malaysia khususnya Sarawak maka pada hari Selasa, tanggal 26 Agustus 2014 KJRI Kuching telah melaksanakan kegiatan Seminar dan business forum dengan tema ”Membangun Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan  Ketenagakerjaan antara  Kalimantan Barat  dengan  Sarawak” bertempat di Imperial Hotel Kuching. Forum pertemuan tersebut dihadiri lebih dari 80 orang yang terdiri dari para pejabat pemerintahan, Ketua dan anggota asosiasi pengusaha dan para pelaku usaha dari Kalimantan Barat (Kalbar) dan Sarawak. Rombongan Kalbar dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar serta didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial, Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Badan Penanaman Modal dan PTSP, Kepala Biro Umum Sekda Prov. Kalbar Ketua Kadin Kalbar dan para anggota pengurus dan perusahaan PJTKI sedangkan dari Sarawak hadir perwakilan dari Malaysia of Industrial Development (MID) Sarawak. Malaysia International Trade and Industry (MITI) , Ketua dan pengurus Chamber of Commerce China, Melayu dan Dayak serta para pengusaha  dan media massa Sarawak.

  1.  Konsul Jenderal RI sebagai Keynote Speaker menyampaikan mengenai perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Sarawak, serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh KJRI Kuching untuk meningkatkan hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan untuk kedua belah pihak:

¾     Bahwa secara geografi  Sarawak, Malaysia dengan Kalimantan Barat berbatasan darat (Sambas, Sanggau, Bengkayang, Sintang dan Kapuas Hulu) Dimensi wilayah perbatasan kedua negara ini menjadi semakin penting artinya ketika masuk kepada ranah idealisme menciptakan hubungan baik secara harmonis, setara, serasi dan seimbang. Wilayah perbatasan diketahui mempunyai homogenitas meskipun relatif ada perbedaan, namun arti penting dan strategis dalam kelangsungan kehidupan kedua wilayah ini tetap harus dipelihara melalui fenomena yang menonjol yaitu interaksi langsung dan intensif antara warga bertetangga berupa hubungan sosial-budaya secara tradisional maupun kegiatan ekonomi modern.

¾     Kegiatan ekonomi pada masa globalisasi selain berada pada tataran internasional juga transnasional, kegiatannya pun tidak hanya mencakup aspek perdagangan, dan keuangan saja namun juga meliputi ranah produksi, pemasaran dan sumber daya manusia. Konsekuensinya, perekonomian antar negara menjadi saling berkaitan. Secara reguler KJRI terus melaporkan ke Pusat dan berbagi informasi dengan para pejabat Kalbar mengenai potensi dan geliat pembangunan Sarawak dibidang infrastruktur, SCORE, perumahan, perbankan, perhubungan, sosial, pendidikan dsb.

¾     Diharapkan Seminar dan business forum ini dapat memberikan intellectual exercise bagi masyarakat kedua wilayah tersebut untuk terus meningkatkan pemahaman betapa pentingnya mengelola aktivitas ekonomi, perdagangan di kawasan ASEAN ini menjelang berlakunya FTA dan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun 2015.

  1. Gubernur Kalimantan Barat, Bapak  Drs. Cornelius, MH. Berkenan hadir dan menyampaikan secara langsung informasi terkait Peluang Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Ketenagakerjaan antara Sarawak dan Kalimantan Barat:

¾     Pertumbuhan ekonomi Kalbar pada tahun 2013 sebesar 6,08% dan potensi ekonomi Kalbar masih banyak yang dapat dikembangkan, sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan MP3EI kegiatan ekonomi utama adalah kelapa sawit, perkayuan, minyak dan gas,baja, bauxit dan  batu bara. Investasi di Kalbar pada 2014 ini dari PMDN sebanyak 147 proyek dengan nilai Rp.18,62 Trilyun dan dari PMA sebanyak 93 proyek dengan nilai US$. 2,78 milyar. Saat ini investasi Malaysia di Kalbar senilai US$.874.034.000. Adapun peluang investasi yang masih terbuka lebar adalah industri karet, industri kelapa sawit, budidaya air payau, pertambangan, sumber energi listrik, perhotelan dan pariwisata.

¾     Di bidang perdagangan produk-produk yang diekspor melalui Kalbar adalah CPO, karet, minyak tengkawang, produk-produk tembakau, makanan dan minuman dengan  negara tujuan adalah China, Jepang, Korsel, India, Taiwan, Singapura, Malaysia, Meksiko dan Argentina. Produk-produk yang diimpor oleh Kalbar adalah  China, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, AS dan Jerman dengan produk yang diimpor adalah pupuk, bahan plastik, boiler, peralatan mesin dan spare partnya, kapal dan migas

¾     Sedangkan potensi Ketenagakerjaan di Kalbar data tahun 2013 angkatan kerja sejumlah 2.140.168 lulusan Universitas 101.863, diploma 54.278, SMA 309.543  dan SMA Kejuruan 96.107 dengan  tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,03%. Tenaga Kerja Asing di Kalbar sebanyak 177 orang dari Malaysia sebanyak 78 orang selebihnya dari Cina, Korea, AS, Singapura, dll.

¾     Untuk mendukung investasi di Kalimantan Barat, sedang dan akan disiapkan infrastruktur yaitu pelabuhan laut, pelabuhan perikanan Temajo dan  Bandar Udara.

  1. Selain Gubernur Kalimantan Barat, KJRI juga mengundang atase Perdagangan dan Atase Tenaga Kerja dari KBRI Kuala Lumpur. Atase Perdagangan menyampaikan informasi mengenai statistik pertumbuhan ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan Malaysia secara umum, selain itu juga disampaikan informasi mengenai Pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 8 – 12 Oktober 2014.  Forum ini juga sekaligus untuk menggalang lebih luas para pengusaha Sarawak untuk mengunjungi Trade Expo Indonesia  yang akan berlangsung dari tanggal 7-12 Oktober 2014 di Jakarta. Selain diseminasi informasi terkait TEI 29 di Jakarta disampaikan oleh Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur juga didistribusikan brosur dan form pendaftaran terkait TEI ke 29 tersebut. Atase Tenaga Kerja menyampaikan mengenai aturan dan Kebijaksanaan perekrutan Tenaga Kerja Indonesia untuk Malaysia. Selain itu, disampaikan mengenai sektor-sektor industri yang masih memiliki peluang dan potensi penempatan TKI di Malaysia.


  1. Forum Seminar seperti ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, Sarawak dan Kalimantan Barat, dimana kedua belah pihak dalam kesempatan ini dapat saling berbagi informasi secara langsung dan terbuka mengenai peluang dan potensi apa saja yang mereka miliki yang dapat dijalin kerjasama, diberbagai sektor antara lain sektor perdagangan dan ketenagakerjaan.KJRI Kuching juga mengundang nara sumber dari kedua belah pihak yang memiliki informasi dan kapasitas sebagai regulator yang menangani perdagangan dan industri, sehingga para stakeholders yang mengikuti forum seminar ini mendapat informasi langsung dari narasumber yang kompeten.

  1. Kehadiran Gubernur Kalimantan Barat Bapak Cornelis dalam forum ini, membawa bobot tersendiri, dimana dengan kapasitas beliau sebagai Kepala Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat, beliau mengetahui secara jelas mengenai potensi dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada stakeholders di Sarawak, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan daerah yang terkait dengan investasi di Kalimantan Barat.

  1. Posisi Kalimantan Barat dengan format perdaganganbebas kawasan sekitarnya dihadapkan pada syarat perdagangan (term of trade) kurang menguntungkan akibat diterapkan prinsip perdagangan timbal balik (reciprocal); pihak Kalbar memperdagangkan hasil pertanian yang masih mentah, dengan harga jual murah dan tingkat elastisitas harganya terhadap pendapatan bersifat rendah dan negatif, sementara dari pihak Malaysia memperdagangkan produk hasil  olahan yang mengandung nilai tambah dan nilai jual relaitif lebih mahal. Keadaan ini ditambah oleh infrastruktur yang belum sebaik di Sarawak baik jalan, pelabuhan maupun kesiapan dryport serta diperlukan upaya pengembangan produksi olahan lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah barang ekspor. Perkembangan hubungan bisnis lebih marak paling tidak dalam 2 tahun terakhir dengan direalisasikannya ekspor CPO dari Kalbar ke Sarawak yang menurut perkembangan terakhir telah mencapai 250 ton per hari.


  1. Peningkatan frekuensi kunjungan akan memberikan pemahaman saling pengertian yang lebih baik dan diharapkan dari pertemuan ini akan diikuti dengan pertemuan-pertemuan berikutnya diantara para stakeholder sehingga terwujud peningkatan hubungan dibidang perdagangan,investasi dan kerjasama ketenagakerjaan tersebut. Respon dari para pengusaha di Sarawak sangat besar salah satunya adanya permintaan dari Chamber of Commerce (Chinese) Sarawak untuk dapat mengunjungi Kalimantan Barat melihat dan menjajagi secara langsung potensi dan peluang kerjasama usaha yang dapat diwujudkan.
Share this article :
 
Support : Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Kuching Malaysia | | Johny Template | |
Copyright © 2011. KJRI Kuching - All Rights Reserved
No. 21, Lo 16557, Block 11, jalan Stutong, MTLD, 93350, Kuching Sarawak
Proudly powered by Blogger