\
Selamat datang di Blog Resmi Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching
Berita

Kunjungan Konjen RI ke Perusahaan Press Metal Berhad

Wednesday 3 February 20160 comments

Kunjungan berlangsung pada 29 Januari 2016 dari pukul 09:00 s/d pukul 16:00. Pada sesi pertama pertemuan, kami diterima oleh General Manager Mr. Y.T. Choo dan Direktur SDM Wilayah Sarawak Mr. Ter Akau. Pada kesempatan tersebut Mr. Y.T. Choo  menyampaikan bahwa Press Metal Berhard memulai kegiatannya pada 1986 sebagai perusahaan alumunium lokal yang terus berkembang. Pada 2009 Press Metal membangun smelter di Mukah, Sarawak. Smelter ini adalah yang pertama di Malaysia dengan kapasitas produksi mencapai 440,000. Pada 2011, Press Metal kembali membangun smelter fase kedua di Samalaju Industrial Park, Bintulu dengan kapasitas produksi mencapai 320,000 ton per tahun dan mulai beroperasi pada 2012. Pembangunan fase ketiga yang merupakan perluasan dari smelter Samalaju yang sudah ada, saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Dengan dibangunnya fase ketiga maka kapasitas smelter akan dapat meningkat menjadi 760,000 ton per tahun. Perusahaan Press Metal yang berbasis di Malaysia ini telah berhasil mengangkat Malaysia sebagai produser aluminium terbesar di Asia Tenggara dengan jaringan yang cukup luas di negara-negara lain. Press Metal memanfaatkan teknologi smelter ramah lingkungan paling mutakhir. 
Lebih lanjut, Mr. Y.T. Choo menyampaikan bahwa Press Metal Bintulu mempekerjakan lebih dari 2000 buruh dari Myanmar, Bangladesh, Indonesia dan penduduk setempat. Dari sejumlah 2000 buruh tersebut, sebanyak 361 adalah Buruh Migran Indonesia (BMI). Pihak Press Metal Berhard memberi kesempatan kepada kami untuk bertatap muka dengan BMI yang dibagi dalam 2 sesi, yaitu sesi pagi dan siang setiap sesi diikuti oleh 50 BMI. Sebelum pertemuan dengan para BMI, pihak Press Metal Bhd mengundang kami untuk melihat area smelter dengan menggunakan bus. Pertemuan ini diliput oleh beberapa surat kabar cetak di Sarawak (terlampir bersama ini). Konjen RI pada kesempatan tersebut  juga diwawancarai oleh wartawan televise “TV-1” yang kemudian hasil wawancara dimaksud ditayangkan pada keesokan harinya pukul 07:00 dalam acara Berita Pagi. Pada kesempatan interview tersebut, kami juga menekankan bahwa para BMI yang bekerja di Press Metal Berhard yang memiliki skill dan disiplin yang tinggi adalah bukti bahwa BMI adalah pekerja yang berdedikasi. Pemerintah RI siap mengirimkan skilled labour ke Sarawak  sesuai dengan  kebutuhan di berbagai bidang.   
Pada kesempatan tatap muka dengan BMI baik pada sesi pertama mau pun kedua kami menyampaikan kondisi BMI di Sarawak dan isu perlindungan WNI. Diperkirakan terdapat 400 ribu BMI di Sarawak. Dari jumlah tersebut, 80% bekerja  di ladang-ladang perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 135 ladang besar/pun kecil, sedangkan sisanya sebanyak 20% BMI bekerja di sektor playwood, saw mill, konstruksi, logging dan rumah tangga.
Berbeda dengan BMI yang bekerja di negara-negara lain, BMI di Sarawak banyak yang tidak terregistrasi karena mereka masuk ke wilayah Sarawak melalui pintu perbatasan darat seperti Entikong dan banyak pintu-pintu kecil lainnya yang tidak resmi. Dengan cara seperti itu, maka terdapat lebih kurang 250 ribu BMI yang tidak tercatat oleh imigrasi dan dengan demikian berstatus sebagai BMI ilegal. Dari perkiraan  sejumlah 400  ribu WNI yang ada di Saraqwak, hanya terdapat kurang lebih 150 ribu BMI yang terregister.
Kami menyampaikan, BMI ilegal cenderung menimbulkan berbagai persoalan yang pada akhirnya akan merugikan BMI ilegal itu sendiri, seperti hak-hak yang tidak diberikan sepenuhnya atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Angka kematian BMI per tahun rata-rata mencapai 200 orang karena berbagai sebab, termasuk kecelakaan kerja. Pada 2015, angka kematian tersebut mencapai 236 orang, sebagian besar adalah BMI ilegal. Kami menekankan kiranya bekerja di luar negeri secara ilegal jangan dilakukan lagi dan dihentikan.
KJRI Kuching sejak Desember 2014 telah mengambil langkah untuk tidak memberikan paspor kepada BMI di Sarawak yang mengaku paspornya hilang kecuali jika mampu menunjukkan bahwa  ia memasuki wilayah Sarawak secara legal. Untuk kasus seperti ini, KJRI akan memberikan SPLP dan meminta ybs untuk pulang kembali ke Indonesia dari pada bekerja di Sarawak dengan status ilegal. Kebijakan ini diambil guna mencegah agar WNI tidak pindah pindah tempat kerja karena janji gaji yang lebih besar yang belum tentu kebenarannya. Jika mereka berpindah kerja, dengan sendirinya mereka tidak memiliki dokumen  keimigrasian karena paspor dipegang oleh majikan.
Kami juga menyampaikan bahwa KJRI Kuching pada bulan Maret akan mengadakan malam anugerah “IMWA” (Indonesia Migrant Workers Award). Kegiatan ini mendapat dukungan luas dari para pengusaha sektor perkebunan, konstruksi maupun pabrik. IMWA akan memberikan hadiah sebesar RM12.000, RM10.000 dan RM 7000 untuk Juara I, Juara II dan Juara III  pada sektor Perkebunan, Konstruksi dan Pabrik. Dengan demikian keseluruhannya akan terdapat 9 pemenang dan untuk juara umum akan diberikan tambahan hadiah sebesar RM3000. Kami sampaikan bahwa kegiatan ini telah dilaporkan kepada Chief Minister Adenan Satem yang antusias mendengar rencana tersebut.
Pemerintah Indonesia setiap tahun berupaya keras untuk menciptakan lapangan kerja. Namun demikian perkembangan dan kenaikan jumlah angkatan kerja yang mencapai lebih dari 2,7 juta pertahun menyebabkan masih tingginya angka pengangguran. Oleh sebab itu para BMI yang bekerja di Press Metal perlu mensyukuri nikmat kerja tersebut dengan bekerja penuh dedikasi, berdisiplin dan bekerja keras. Sebab jika tidak, dalam suasana penuh kompetisi ini, maka job order oleh perusahaan dapat dialihkan ke negara-negara lain seperti Bangladesh dan Myanmar. Kami juga memesankan agar para BMI selalu patuh dan taat kepada aturan perusahaan dan tidak terbujuk rayuan untuk menggunakan Narkoba.
Pada kesempatan tersebut kami juga mengumumkan 2 (dua) nomor hotline KJRI Kuching (0168866734 dan 0168899734) yang dapat dihubungi sewaktu-waktu selama 24 jam setiap hari termasuk hari libur jika para BMI memerlukan bantuan yang bersifat darurat. 



Share this article :
 
Support : Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Kuching Malaysia | | Johny Template | |
Copyright © 2011. KJRI Kuching - All Rights Reserved
No. 21, Lo 16557, Block 11, jalan Stutong, MTLD, 93350, Kuching Sarawak
Proudly powered by Blogger