Untuk meningkatkan derajat pemahaman mengenai dinamika
hubungan bilateral dibidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia
khususnya Kalimantan Barat dengan Malaysia khususnya Sarawak maka pada hari
Selasa, tanggal 26 Agustus 2014 KJRI Kuching telah melaksanakan kegiatan
Seminar dan business forum dengan tema ”Membangun Kerjasama Ekonomi,
Perdagangan dan Ketenagakerjaan
antara Kalimantan Barat dengan
Sarawak” bertempat di Imperial Hotel Kuching. Forum pertemuan tersebut
dihadiri lebih dari 80 orang yang terdiri dari para pejabat pemerintahan, Ketua
dan anggota asosiasi pengusaha dan para pelaku usaha dari Kalimantan Barat (Kalbar)
dan Sarawak. Rombongan Kalbar dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar serta
didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial, Kepala
Biro Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Dinas Perencanaan
Pembangunan Daerah, Kepala Badan Penanaman Modal dan PTSP, Kepala Biro Umum
Sekda Prov. Kalbar Ketua Kadin Kalbar dan para anggota pengurus dan perusahaan
PJTKI sedangkan dari Sarawak hadir perwakilan dari Malaysia of Industrial
Development (MID) Sarawak. Malaysia International Trade and Industry (MITI) ,
Ketua dan pengurus Chamber of Commerce China, Melayu dan Dayak serta para
pengusaha dan media massa Sarawak.
- Konsul Jenderal RI sebagai Keynote Speaker menyampaikan
mengenai perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia
dengan Sarawak, serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh KJRI Kuching
untuk meningkatkan hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi dan
perdagangan untuk kedua belah pihak:
¾
Bahwa secara
geografi Sarawak, Malaysia dengan
Kalimantan Barat berbatasan darat (Sambas, Sanggau, Bengkayang, Sintang dan
Kapuas Hulu) Dimensi wilayah perbatasan kedua negara ini menjadi semakin
penting artinya ketika masuk kepada ranah idealisme menciptakan hubungan baik
secara harmonis, setara, serasi dan seimbang. Wilayah perbatasan diketahui
mempunyai homogenitas meskipun relatif ada perbedaan, namun arti penting dan
strategis dalam kelangsungan kehidupan kedua wilayah ini tetap harus dipelihara
melalui fenomena yang menonjol yaitu interaksi langsung dan intensif antara
warga bertetangga berupa hubungan sosial-budaya secara tradisional maupun
kegiatan ekonomi modern.
¾
Kegiatan ekonomi pada
masa globalisasi selain berada pada tataran internasional juga transnasional,
kegiatannya pun tidak hanya mencakup aspek perdagangan, dan keuangan saja namun
juga meliputi ranah produksi, pemasaran dan sumber daya manusia.
Konsekuensinya, perekonomian antar negara menjadi saling berkaitan. Secara
reguler KJRI terus melaporkan ke Pusat dan berbagi informasi dengan para
pejabat Kalbar mengenai potensi dan geliat pembangunan Sarawak dibidang
infrastruktur, SCORE, perumahan, perbankan, perhubungan, sosial, pendidikan
dsb.
¾
Diharapkan Seminar dan
business forum ini dapat memberikan intellectual exercise bagi masyarakat kedua
wilayah tersebut untuk terus meningkatkan pemahaman betapa pentingnya mengelola
aktivitas ekonomi, perdagangan di kawasan ASEAN ini menjelang berlakunya FTA
dan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun 2015.
- Gubernur Kalimantan Barat,
Bapak Drs. Cornelius, MH. Berkenan
hadir dan menyampaikan secara langsung informasi terkait Peluang Kerjasama
Ekonomi, Perdagangan dan Ketenagakerjaan antara Sarawak dan Kalimantan
Barat:
¾
Pertumbuhan ekonomi
Kalbar pada tahun 2013 sebesar 6,08% dan potensi ekonomi Kalbar masih banyak
yang dapat dikembangkan, sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan
kebijakan MP3EI kegiatan ekonomi utama adalah kelapa sawit, perkayuan, minyak
dan gas,baja, bauxit dan batu bara.
Investasi di Kalbar pada 2014 ini dari PMDN sebanyak 147 proyek dengan nilai
Rp.18,62 Trilyun dan dari PMA sebanyak 93 proyek dengan nilai US$. 2,78 milyar.
Saat ini investasi Malaysia di Kalbar senilai US$.874.034.000. Adapun peluang
investasi yang masih terbuka lebar adalah industri karet, industri kelapa
sawit, budidaya air payau, pertambangan, sumber energi listrik, perhotelan dan
pariwisata.
¾
Di bidang perdagangan
produk-produk yang diekspor melalui Kalbar adalah CPO, karet, minyak
tengkawang, produk-produk tembakau, makanan dan minuman dengan negara tujuan adalah China, Jepang, Korsel,
India, Taiwan, Singapura, Malaysia, Meksiko dan Argentina. Produk-produk yang
diimpor oleh Kalbar adalah China,
Jepang, India, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, AS dan Jerman dengan
produk yang diimpor adalah pupuk, bahan plastik, boiler, peralatan mesin dan
spare partnya, kapal dan migas
¾
Sedangkan potensi
Ketenagakerjaan di Kalbar data tahun 2013 angkatan kerja sejumlah 2.140.168
lulusan Universitas 101.863, diploma 54.278, SMA 309.543 dan SMA Kejuruan 96.107 dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,03%.
Tenaga Kerja Asing di Kalbar sebanyak 177 orang dari Malaysia sebanyak 78 orang
selebihnya dari Cina, Korea, AS, Singapura, dll.
¾
Untuk mendukung
investasi di Kalimantan Barat, sedang dan akan disiapkan infrastruktur yaitu
pelabuhan laut, pelabuhan perikanan Temajo dan
Bandar Udara.
- Selain Gubernur Kalimantan Barat, KJRI juga mengundang atase
Perdagangan dan Atase Tenaga Kerja dari KBRI Kuala Lumpur. Atase
Perdagangan menyampaikan informasi mengenai statistik pertumbuhan ekonomi
dan perdagangan Indonesia dengan Malaysia secara umum, selain itu juga
disampaikan informasi mengenai Pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2014
yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 8 – 12 Oktober 2014. Forum ini
juga sekaligus untuk menggalang lebih luas para pengusaha Sarawak untuk
mengunjungi Trade Expo Indonesia
yang akan berlangsung dari tanggal 7-12 Oktober 2014 di Jakarta.
Selain diseminasi informasi terkait TEI 29 di Jakarta disampaikan oleh
Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur juga didistribusikan brosur dan form
pendaftaran terkait TEI ke 29 tersebut. Atase Tenaga Kerja menyampaikan
mengenai aturan dan Kebijaksanaan perekrutan Tenaga Kerja Indonesia untuk
Malaysia. Selain itu, disampaikan mengenai sektor-sektor industri yang
masih memiliki peluang dan potensi penempatan TKI di Malaysia.
- Forum
Seminar seperti ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, Sarawak dan
Kalimantan Barat, dimana kedua belah pihak dalam kesempatan ini dapat
saling berbagi informasi secara langsung dan terbuka mengenai peluang dan
potensi apa saja yang mereka miliki yang dapat dijalin kerjasama,
diberbagai sektor antara lain sektor perdagangan dan ketenagakerjaan.KJRI
Kuching juga mengundang nara sumber dari kedua belah pihak yang memiliki
informasi dan kapasitas sebagai regulator yang menangani perdagangan dan
industri, sehingga para stakeholders yang mengikuti forum seminar ini
mendapat informasi langsung dari narasumber yang kompeten.
- Kehadiran
Gubernur Kalimantan Barat Bapak Cornelis dalam forum ini, membawa bobot
tersendiri, dimana dengan kapasitas beliau sebagai Kepala Pemerintahan
Daerah Kalimantan Barat, beliau mengetahui secara jelas mengenai potensi
dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada stakeholders di
Sarawak, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan daerah yang terkait dengan investasi
di Kalimantan Barat.
- Posisi Kalimantan Barat dengan
format perdaganganbebas kawasan sekitarnya dihadapkan pada syarat
perdagangan (term of trade) kurang menguntungkan akibat diterapkan prinsip
perdagangan timbal balik (reciprocal); pihak Kalbar memperdagangkan hasil
pertanian yang masih mentah, dengan harga jual murah dan tingkat
elastisitas harganya terhadap pendapatan bersifat rendah dan negatif,
sementara dari pihak Malaysia memperdagangkan produk hasil olahan yang mengandung nilai tambah dan
nilai jual relaitif lebih mahal. Keadaan ini ditambah oleh infrastruktur
yang belum sebaik di Sarawak baik jalan, pelabuhan maupun kesiapan dryport
serta diperlukan upaya pengembangan produksi olahan lebih lanjut untuk
memberikan nilai tambah barang ekspor. Perkembangan hubungan bisnis lebih
marak paling tidak dalam 2 tahun terakhir dengan direalisasikannya ekspor
CPO dari Kalbar ke Sarawak yang menurut perkembangan terakhir telah
mencapai 250 ton per hari.
- Peningkatan frekuensi kunjungan
akan memberikan pemahaman saling pengertian yang lebih baik dan diharapkan
dari pertemuan ini akan diikuti dengan pertemuan-pertemuan berikutnya
diantara para stakeholder sehingga terwujud peningkatan hubungan dibidang
perdagangan,investasi dan kerjasama ketenagakerjaan tersebut. Respon dari
para pengusaha di Sarawak sangat besar salah satunya adanya permintaan
dari Chamber of Commerce (Chinese) Sarawak untuk dapat mengunjungi
Kalimantan Barat melihat dan menjajagi secara langsung potensi dan peluang
kerjasama usaha yang dapat diwujudkan.