Konsul
jenderal RI Kuching bersama Staf berkesempatan hadir pada Acara yang dikemas
dengan tema : Program Sukan Sempadan Sematan 2015 “Program Singgah Muhibbah Sematan
Sambas 2015”, yang belangsung
dari 3-5 April 2015 di Kecamatan Sematan, Kuching, Sarawak, atas undangan
Panitia Penyelenggara. Acara ini
merupakan inisitaif murni dari masyarakat di wilayah perbatasan kedua negara
yang sudah berlangsung sejak tahun 2013
lalu di Biawak, wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia. Sedangkan tahun ini, bertindak sebagai penyelenggara
pihak Malaysia dan berlangsung di Ibu Kota kecamatan Sematan, ± 110 Km2 dari Kota Kuching.
Rombongan
Sambas dipimpin oleh Staf Ahli Bupati Kabupaten Sambas, Bidang Perekonomian dan
Pembangunan, Chifni Burhanuddin, S.Sos,mewakili Bupati yang berhalangan hadir karena ada acara yang tidak bisa
ditinggalkan. Rombongan Sambas, selain pejabat yang terkait dengan masalah
keamanan perbatasan, pendidikan dan kebudayaan, unsur DPRD, juga menyertakan tokoh masyarakat, tokoh
agama, pengusaha dan lain-lain yang berjumlah ± 90 orang. Acara penjemputan
sangat meriah, selain disambut dengan tarian-tarian tradisional khas Sarawak,
juga dimeriahkan dengan pengawalan vooridder
Polisi Diraja Malaysia.
Acara
Hari pertama, (Jumat/3 April 2015), pada
malam hari berlangsung ramah tamah di Balai Pertemuan Kecamatan Sematan yang
cukup mewah itu. Setelah itu, dilanjutkan dengan pergelaran kesenian, seperti Tari-tarian,
nyanian-nyanian yang menampilkan para penari dan penyani kedua belah pihak,
yang dimeriahkan oleh Group Band dari Kuching di kompleks pertokoan pantai
Sematan.
Acara
hiburan diawali dengan sambutan-sambutan. Konsul General Kuching (Konjen), Jahar Gultom
memperoleh giliran pertama menyampaikan sambutan. dalam sambutannya, Konjen mengatakan bahwa
acara ini sangat strategis untuk membina harmonisasi dan tali silaturahmin
antara masyarakat di wilayah perbatasan kedua negara. Lebih lanjut, ia mengatakan
dikatakan strategis karena acara ini lahir dari
prakarsa masyarakat yang kemudian
didukung oleh pemerintah kedua belah pihak. Membina hubungan baik antar negara
tidak semata-mata tugas Pemerintah (baca: Kemlu), tetapi dibutuhkan pelibatan
masyarakat, secara aktif, merupakan sebuah keniscayaan, demikian lebih lanjut
Konjen RI itu. Sebab membina hubungan baik
antar negara tidak semata-mata tugas Kemlu, tetapi perlu didukung penuh masyarakat (people to people contact), sesuai dengan semangat paradigma baru
diplomasi mutakhir masa kini. Sementara itu, yang mewakili pihak Malaysia, Tuan
Haji Hamsein B.Hj. Atar, anggota DPRD Sarawak daerah pemilhan Sematan, mengatakan
bahwa sejak dulu hubungan masyarakat Sematan dan Sambas selalu harmonis, dan
tidak terpengaruh dengan isu-isu krusial antara elit tingkat nasional kedua negara.
Sebab hampir ±80 % masyarakat Sematan
adalah merupakan keturunan Sambas yang berimigran ke Sematan sejak ratusan
tahun lalu. Lebih lanjut anggota legislatif Sarawak itu mengatakan bahwa
dirinya juga adalah keturunan dari Sambas, dan hingga saat ini tetap menjaga
tali silaturahmin dengan keluarga yang ada di Sambas. Dengan demikian,
menurutnya, dengan harmonisnya masyarakat Sematan dan Sambas, akan memberi
kontribusi positif bagi hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia pada masa
yang akan datang.
Hari
kedua (Sabtu/4 April 2015), acara cukup padat. Dimulai dari Senam Airobik yang
diikuti oleh rombongan Sambas dan KJRI
Kuching, serta juga masyarakat Sematan. Kemudian dilanjutkan dengan
pertandingan-pertandingan: Menganyam Ketupat, Memancing, Meyumpit, Batak
Lampong, Sepak Bola dan pertandingan persahabatan Bulutangkis. Pada malam hari,
berlangsung malam Kebudayaan dan Kesenian, sebelum acara penutupan.
Sama
dengan malam pertama, acara didahului dengan sambutan-sambutan. Sambutan
Pertama dari yang mewakili Bupati Sambas, yaitu Staf Ahli Bupati Sambas, Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Cifni
Burhanuddin, S.Sos yang intinya menyatakan bahwa sangat
terkesan dengan sambutan yang begitu meriah dari masyarakat Sematan terhadap
kedatangan rombongan Sambas. Kehangatan, keakraban, persaudaraan, dan
keramatamahan merupakan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh masyarakat Sematan
selama berlangsungnya ini. Selain itu, yang lebih terkesan, menurutnya adalah,
keamanan selama berlangsungnya acara ini. Tidak ada sedikit pun keributan
terjadi, hingga serangkaian acara berlangsung secara tertib, terkendali, aman
dan damai. Lebih lanjut dia mengatakan mudah-mudahan pada kunjungan balasan di
Sambas pada tahun 2015 nanti, rombongan Sematan akan mendapat perlakuan setimpal. Sementara itu, pada sambutan kedua,
menampilkan Bupati (Residen) Kuching, yakni… yang intinya menyatakan bahwa ia
menyambut baik acara ini dan berterima kasih kepada Panitia Penyelenggara yang telah menyiapkan acara dengan sangat baik,
sehingga berjalan aman dan sukses yang pada gilirannya dapat memperkuat
hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia di masa depan, khususnya
masyarakat Sematan dan Sambas.