Berikut dengan serangan teroris yang mengerikan
di Ibukota Indonesia Jakarta pada Kamis, 14 Januari 2016, Pemerintah Indonesia
sepenuhnya telah dapat mengendalikan keadaan tersebut. Langkah-langkah keamanan
telah diambil dan dalam waktu 30 menit setelah serangan itu dilakukan,
Kepolisian Indonesia telah berhasil menghentikan aksi teroris yang terdiri dari
4 pelaku. Hari berikutnya (Jumat, 15 Januari, 2016) terlihat Jakarta kembali pada
kegiatan normal sedangkan isu di media sosial telah beralih dari komentar
mengutuk serangan kepada komentar mengenai keprofesionalan aparat Polisi dan
Tentara Indonesia dalam mempertahankan
ibukota. Islamic State of Iraq and Syria
(ISIS) telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan Kepolisian
Indonesia telah mengumumkan dalang dari serangan tersebut bernama Bahrun Naim,
seorang Warga Negara Indonesia yang kini berada di Suriah.
Sebagai tindak
lanjut dari insiden itu, Kepolisian Indonesia telah mengambil beberapa
tindakan. Mereka mengamankan 12 orang Indonesia dari beberapa daerah di Jawa
Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur yang diduga terkait dengan serangan tersebut.
Selanjutnya, Polri juga mengirimkan permintaan ke Imigrasi untuk melarang orang
Indonesia di Suriah untuk kembali ke Indonesia mereka harus dicurigai sebagai
simpatisan atau pengikut ISIS. Dalam hal keamanan bandara, Menteri Transportasi
Indonesia telah meningkat standar keamanan bandara (status kuning) dan sampai
saat ini status tersebut belum dicabut.
Dewan Pariwisata
Indonesia mengumumkan bahwa tidak ada wisatawan asing yang memendekkan waktu kunjungan
mereka di Indonesia dan tidak ada rombongan wisatawan yang membatalkan
pemesanan pada hari kejadian hingga saat
ini. Situasi kembali normal di Jakarta, sebagaimana daerah wisata lainnya seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Batam, dan
kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia.
Melalui
Presiden, Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan tetap berkomitmen tinggi untuk
memerangi terorisme dan akan terus mengambil upaya untuk menjamin keselamatan
dan keamanan bagi semua warga negara dan warga negara asing di Indonesia.
Pemerintah juga akan menanggung seluruh biaya pemulihan para korban serangan.